Tantangan untuk
penerbangan perintis di wilayah Papua tak ada habisnya. Baru saja,
terjadi musibah jatuhnya Pesawat Dimonim Air PK-HVQ di Gunung Menuk,
Distrik Aerambakon, Papua, Minggu (12/8/2018). Kondisi cuaca diduga
sebagai salah satu penyebab utama terjadinya musibah tersebut.
Kasi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan UPBU Kelas I Wamena Ferdinand
Hallatu menjelaskan, tantangan utama dari penerbangan adalah kondisi
geografis dan cuaca.
"Khususnya di Papua, terutama di wilayah pegunungan, kondisi geografis
dan cuaca itu sangat memengaruhi penerbangan," ujar dia ketika ditemui
di kantornya, Minggu (13/8/2018).
Dia mengatakan, kondisi geografis Oksibil yang berada di pegunungan,
membuat pesawat yang akan mendarat harus melewati celah- celah
pegunungan itu. Namun, ketika cuaca buruk dan kabut mulai turun, celah
tersebut akan tertutup dan menghalangi jalan pesawat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Penerbangan di Papua", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/14/113900626/tantangan-penerbangan-di-papua.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Penerbangan di Papua", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/14/113900626/tantangan-penerbangan-di-papua.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena
Tantangan untuk
penerbangan perintis di wilayah Papua tak ada habisnya. Baru saja,
terjadi musibah jatuhnya Pesawat Dimonim Air PK-HVQ di Gunung Menuk,
Distrik Aerambakon, Papua, Minggu (12/8/2018). Kondisi cuaca diduga
sebagai salah satu penyebab utama terjadinya musibah tersebut.
Kasi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan UPBU Kelas I Wamena Ferdinand
Hallatu menjelaskan, tantangan utama dari penerbangan adalah kondisi
geografis dan cuaca.
"Khususnya di Papua, terutama di wilayah pegunungan, kondisi geografis
dan cuaca itu sangat memengaruhi penerbangan," ujar dia ketika ditemui
di kantornya, Minggu (13/8/2018).
Dia mengatakan, kondisi geografis Oksibil yang berada di pegunungan,
membuat pesawat yang akan mendarat harus melewati celah- celah
pegunungan itu. Namun, ketika cuaca buruk dan kabut mulai turun, celah
tersebut akan tertutup dan menghalangi jalan pesawat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Penerbangan di Papua", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/14/113900626/tantangan-penerbangan-di-papua.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Penerbangan di Papua", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/14/113900626/tantangan-penerbangan-di-papua.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena
Tantangan untuk
penerbangan perintis di wilayah Papua tak ada habisnya. Baru saja,
terjadi musibah jatuhnya Pesawat Dimonim Air PK-HVQ di Gunung Menuk,
Distrik Aerambakon, Papua, Minggu (12/8/2018). Kondisi cuaca diduga
sebagai salah satu penyebab utama terjadinya musibah tersebut.
Kasi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan UPBU Kelas I Wamena Ferdinand
Hallatu menjelaskan, tantangan utama dari penerbangan adalah kondisi
geografis dan cuaca.
"Khususnya di Papua, terutama di wilayah pegunungan, kondisi geografis
dan cuaca itu sangat memengaruhi penerbangan," ujar dia ketika ditemui
di kantornya, Minggu (13/8/2018).
Dia mengatakan, kondisi geografis Oksibil yang berada di pegunungan,
membuat pesawat yang akan mendarat harus melewati celah- celah
pegunungan itu. Namun, ketika cuaca buruk dan kabut mulai turun, celah
tersebut akan tertutup dan menghalangi jalan pesawat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Penerbangan di Papua", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/14/113900626/tantangan-penerbangan-di-papua.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Penerbangan di Papua", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/14/113900626/tantangan-penerbangan-di-papua.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena
Tantangan untuk
penerbangan perintis di wilayah Papua tak ada habisnya. Baru saja,
terjadi musibah jatuhnya Pesawat Dimonim Air PK-HVQ di Gunung Menuk,
Distrik Aerambakon, Papua, Minggu (12/8/2018). Kondisi cuaca diduga
sebagai salah satu penyebab utama terjadinya musibah tersebut.
Kasi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan UPBU Kelas I Wamena Ferdinand
Hallatu menjelaskan, tantangan utama dari penerbangan adalah kondisi
geografis dan cuaca.
"Khususnya di Papua, terutama di wilayah pegunungan, kondisi geografis
dan cuaca itu sangat memengaruhi penerbangan," ujar dia ketika ditemui
di kantornya, Minggu (13/8/2018).
Dia mengatakan, kondisi geografis Oksibil yang berada di pegunungan,
membuat pesawat yang akan mendarat harus melewati celah- celah
pegunungan itu. Namun, ketika cuaca buruk dan kabut mulai turun, celah
tersebut akan tertutup dan menghalangi jalan pesawat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Penerbangan di Papua", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/14/113900626/tantangan-penerbangan-di-papua.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Penerbangan di Papua", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/14/113900626/tantangan-penerbangan-di-papua.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena